Ada Apa Makan Sambil Bersandar?
Nabi selalu berpesan agar makan secukupnya saja, tidak berlebihan. Cukup untuk menyambung hidup. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 451) bahwa ada hadits yang melarang bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu ‘Adi dengan lafazh,
زَجَرَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَعْتَمِد الرَّجُل عَلَى يَده الْيُسْرَى عِنْد الْأَكْل
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang bersandar pada tangan kiri ketika makan.” Sayangnya, sanad hadits ini dho’if sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti ini sebaiknya dihindari karena masih termasuk ittika’ (bersandar) sebagaimana kata Imam Malik.
Posisi badan saat makan ternyata cukup penting buat kesehatan maupun adab kesopanan. Makan dengan posisi badan bersandar ke dinding, kursi ataupun bantal termasuk yang tidak dianjurkan. Selain karena alasan kesehatan, posisi makan itu juga tidak disarankan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Apa pasal? Makan dengan posisi bersandar rupanya bisa membuat seseorang sanggup melahap hidangan lebih banyak. Alhasil, dia akan kekenyangan setelah makan. Makan sambil bersandar menggambarkan posisi duduak orang yang hendak makan dengan lahap.
Dan kondisi makan yang berlebih alias kekenyangan itu sangat tidak baik untuk kesehatan. Sedangkan Nabi, tidak pernah makan banyak, melainkan hanya secukupnya. Cukup untuk menyambung hidup.
Selain posisi bersandar yang tidak dianjurkan, ada lagi 2 posisi bersandar lain yang sebaiknya dihindari. Pertama, bersandar dengan perut diatas alias makan sambil tiduran. Posisi seperti ini merupakan posisi makan yang paling jelek karena dapat mengganggu jalannya makanan masuk ke pencernakan.
Terakhir, makan sambil duduk bersandar di atas kedua paha dengan menyilangkan kedua kaki di depan, atau duduk bersila. Duduk seperti ini merupakan gaya duduk para penguasa lalim saat itu. Dan, Nabi enggan duduk dengan gaya penuh keangkuhan seperti itu.
Lalu posisi makan seperti apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Yakni, makan dengan posisi badan tegak atau agak miring sedikit ke depan merupakan sebagian dari adab Rasulullah. Ketika makan, Beliau tidak menyandarkan badannya ke dinding, kursi ataupun bantal. Posisi makan Rasul yakni dengan duduk seperti seorang hamba dan tidak bersandar.
Videonyna :
Videonyna :
Jadi, Cara makan yang tidak disukai adalah makan sambil bersandar. Cara makan seperti ini termasuk cara makan orang yang lahap sehingga tidak disukai atau dinilai makruh. Jika demikian, maka sudah sepantasnya kita menghindarinya. Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau, لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR. Bukhari no. 5399)
0 comments :
Post a Comment