Friday, October 4, 2019

Mendengar adalah kunci keberhasilan komunikasi



Mendengar adalah kunci keberhasilan komunikasi
Komunikasi yang berhasil ditandai dengan kesepahaman antara pihak2 yang terlibat; misalnya orangtua dengan anak.

Unsur komunikasi lisan terdiri dari 10% kata2, 30% suara, dan sisanya 60% adalah bahasa tubuh.
Oleh karenanya dalam mendengar, agar mampu memahami, kita harus melibatkan mata, telinga & hati.
Apa yang tak tampak di lisan, bisa sangat jelas terlihat pada gerak tubuh.

Kebanyakan orang mendengar untuk menjawab, sehingga pada akhirnya mereka gagal mengerti & memahami maksud sesungguhnya yang ingin disampaikan oleh lawan bicara.

Terlebih lagi ketika berbicara dengan anak, kita cenderung terburu2 memotong, dgn menasehati, menyimpulkan,  mengevaluasi, menghakimi, menafsirkan dll.
Sehingga, anak merasa tidak dipahami.
Kita perlu bersabar & memperlambat ritme agar anak tidak terinntimidasi sehingga akhirnya menutup diri, dan akhirnya berkesimpulan bahwa : tidak ada gunanya bicara dengan ayah ibu.

Ayah.. bunda..
Mendengarlah untuk mengerti, bukan untuk menjawab.

Yuk nonton... #emphaticlistening #mendengarempatik
#mendengar #komunikasiorangtua
#gayaorangtua #hebatcommunity

Dadar Gulung, Kue Khas Daerah Apa?



Kue dadar gulung adalah jajanan tradisional yang terkenal dengan kelapa parut atau unti sebagai isinya. Agar terasa manis dan gurih, kelapa parut dimasak lalu dicampur dengan GULAKU sebelum digulung bersama lapisan kulit.
Makanan tradisional/khas adalah makanan dan minuman yang biasa dikonsumsi oleh masyarakat tertentu, dengan citarasa khas yang diterima oleh masyarakat tersebut. Bagi masyarakat Indonesia umumnya amat diyakini khasiat, aneka pangan tradisional, seperti tempe, tahu, bawang putih, madu, temulawak, gado-gado, kacang hijau, ikan laut, ikan darat dll. Karena disamping khasiat, makanan tradisional Indonesia juga mengandung segi positip yang lain seperti: Bahan-bahan yang alami, bergizi tinggi, sehat dan aman, murah dan mudah didapat, sesuai dengan selera masyarakat sehingga diyakini punya potensi yang baik sebagai makanan


Bolu gulung (Inggris: Swiss roll) adalah kue bolu yang dipanggang menggunakan loyang dangkal, diisi dengan selai atau krim mentega kemudian digulung. Bolu gulung sering dikenal sebagai jam roll, atau jelly roll di Amerika Serikat.
Kue harus segera digulung selagi masih panas sewaktu baru diangkat dari oven agar kue masih lentur sewaktu digulung dan tidak patah. Kertas roti atau serbet bisa dijadikan alas kue sewaktu menggulung. Gulungan bisa dibuka lagi kalau kue sudah agak dingin untuk diolesi selai atau krim dari mentega dan setelah itu kue digulung kembali. Kue bisa juga langsung diolesi selai sewaktu masih panas-panas sehingga cukup digulung sekali saja.
Krim mentega (buttercream) bisa dibuat beraneka rasa, misalnya dengan menambahkan coklat bubuk, vanila, atau bubuk teh hijau.
Selain rasa di atas juga ada variasi rasa Keju, Mocca, Cokelat Ceres, Mocca Ceres, Blueberry jam, Stroberi Jam, Cokelat Leleh dan Cokelat Leleh Keju

Makanan tradisional Indonesia adalah segala jenis makanan olahan asli Indonesia, khas daerah setempat, mulai dari makanan lengkap, selingan dan minuman, yang cukup kandungan gizi, serta biasa dikonsumsi oleh masyarakat daerah tersebut
dengan beragam dan bervariasinya bahan dasar, maka dapat dihasilkan bermacam-macam jenis makanan tradisional yang sedemikian rupa sehingga menjadi makanan yang lezat dan gizi seimbang. Demikian juga cara pengolahannya dilakukan dengan beragam dan bervariasi seperti: Dengan membakar/memanggang, pengasapan, pemepesan, pengukusan, menggoreng dan menumis.
Videonya makanan tradisional Indonesia dipengaruhi oleh kebiasaan makan masyarakat dan menyatu di dalam sistim social budaya berbagai golongan etnik di daerah-daerah. Makanan tersebut disukai , karena rasa, tekstur dan aromanya sesuai dengan seleranya. Demikian juga dengan kebiasaan makan khas daerah umumnya tidak mudah berubah, walaupun anggota etnik bersangkutan pindah ke daerah lain.

Ada Apa Makan Sambil Bersandar?


Nabi selalu berpesan agar makan secukupnya saja, tidak berlebihan. Cukup untuk menyambung hidup. Disebutkan oleh Ibnu Hajar dalam Fathul Bari (9: 451) bahwa ada hadits yang melarang bersandar dengan tangan kiri ketika makan. Hadits ini dikeluarkan oleh Ibnu ‘Adi dengan lafazh,
زَجَرَ النَّبِيّ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ يَعْتَمِد الرَّجُل عَلَى يَده الْيُسْرَى عِنْد الْأَكْل
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang seseorang bersandar pada tangan kiri ketika makan.” Sayangnya, sanad hadits ini dho’if sebagaimana kata Ibnu Hajar. Namun posisi makan seperti ini sebaiknya dihindari karena masih termasuk ittika’ (bersandar) sebagaimana kata Imam Malik.
Posisi badan saat makan ternyata cukup penting buat kesehatan maupun adab kesopanan. Makan dengan posisi badan bersandar ke dinding, kursi ataupun bantal termasuk yang tidak dianjurkan. Selain karena alasan kesehatan, posisi makan itu juga tidak disarankan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam.

Apa pasal? Makan dengan posisi bersandar rupanya bisa membuat seseorang sanggup melahap hidangan lebih banyak. Alhasil, dia akan kekenyangan setelah makan. Makan sambil bersandar menggambarkan posisi duduak orang yang hendak makan dengan lahap.
Dan kondisi makan yang berlebih alias kekenyangan itu sangat tidak baik untuk kesehatan. Sedangkan Nabi, tidak pernah makan banyak, melainkan hanya secukupnya. Cukup untuk menyambung hidup.
Selain posisi bersandar yang tidak dianjurkan, ada lagi 2 posisi bersandar lain yang sebaiknya dihindari. Pertama, bersandar dengan perut diatas alias makan sambil tiduran. Posisi seperti ini merupakan posisi makan yang paling jelek karena dapat mengganggu jalannya makanan masuk ke pencernakan.
Terakhir, makan sambil duduk bersandar di atas kedua paha dengan menyilangkan kedua kaki di depan, atau duduk bersila. Duduk seperti ini merupakan gaya duduk para penguasa lalim saat itu. Dan, Nabi enggan duduk dengan gaya penuh keangkuhan seperti itu.
Lalu posisi makan seperti apa yang pernah dilakukan Nabi Muhammad SAW. Yakni, makan dengan posisi badan tegak atau agak miring sedikit ke depan merupakan sebagian dari adab Rasulullah. Ketika makan, Beliau tidak menyandarkan badannya ke dinding, kursi ataupun bantal. Posisi makan Rasul yakni dengan duduk seperti seorang hamba dan tidak bersandar.

Videonyna :


Jadi, Cara makan yang tidak disukai adalah makan sambil bersandar. Cara makan seperti ini termasuk cara makan orang yang lahap sehingga tidak disukai atau dinilai makruh. Jika demikian, maka sudah sepantasnya kita menghindarinya. Abu Juhaifah mengatakan, bahwa dia berada di dekat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, kemudian Rasulullah berkata kepada seseorang yang berada di dekat beliau, لاَ آكُلُ وَأَنَا مُتَّكِئٌ “Aku tidak makan dalam keadaan bersandar.” (HR. Bukhari no. 5399)

Mainan Anak Murah Tanpa Merusak Mata


Bunda sering Buat kesal dengan anak karena mainnya cuman handphone?
Yuk coba permainan seru bersama si kecil menggunakan stik es krim yang akan meloncat secara berurutan seperti yang dilakukan di video ini ini. Yang dibutuhkan hanyalah stik es krim, ruangan yang cukup, bisa juga di atasmeja. Petunjuk: Dua anak atau lebih dengan masing-masing stik es krim, tepuk es krimnya. Yang menang adalah yang stiknya di atas stik es krim pemain lain.




 Berikut Videonya: